watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PENGALAMAN ORGANISME WANITA

Saya sempat tercengang menyaksikan orgasme
G-spot pada dua kesempatan yang berbeda.
Yang pertama, saya bertemu dengan seorang
wanita pada waktu pembukaan pameran seni,
lalu kami salig tertarik. Hari berikutnya ketika
kami berbicara lewat telepon, tidak lama
kemudian kami berbicara tentang seks. Pada saat
itulah dia menceritakan bahwa dia adalah
seorang "penyembur" seperti yang
dikatakannya.
Saya berkata "Sepertinya saya mengerti apa
yang sedang anda maksudkan. Apakah ketika
anda mengalaminya ada cairan yang keluar dari
tubuh anda?"
"Tidak", jawabnya "dia melayang keluar".
Rasa ingin tahu saya bangkit, saya terus
mengejarnya dengan pertanyaan:"Apa yang
menyebabkan hal itu?"
"Setiap kali saya orgasme, hal itu terjadi".
"Setiap kesempatan?"
"Setiap Saat"
"Setiap saat ketika anda bersama seorang laki-
laki?"
"Tidak. Pokoknya setiap saat. Sendiri atau
bersama seorang laki-laki"
Sampai disini saya masih punya beberapa
pertanyaan. Tetapi saya hanya tanya satu
pertanyaan: "Kapan saya bisa ketemu anda?"
Hal berikut yang saya tekankan, dia mengakui
bahwa sebenarnya sedang meraba-raba dirinya
sendiri ketika kami berbicara liwat telepon (seperti
kecurigaan saya melalui desah napasnya di
telepon). "Apa anda keberatan?" tanyanya.
"Silahkan teruskan."
Dalam satu menit saya bisa tahu bahwa dia
sedang mengalami orgasme. Yang berbeda dari
orgasme ini adalah suara dan napasnya lebih
dari sekedar ungkapan kenikmatan biasa;
nampaknya perlu -- hampir tidak bisa dihindari--
pelepasan.
Dia memberi tahu saya bahwa dia teleh ejakulasi
(menyembur) ketika orgasme. Sebagai seorang
laki-laki saya, saya membayangkan sejumlah
cairan kental warna putih baru saja keluar dari
tubuhnya. tetapi untuk kepastiannya saya
bertanya bagaimana rasanya cairan itu.
"Benar-benar hangat dan sangat basah,"
jawabnya.
"Dan kental?"
"Tidak," jawabnya. 'Tidak seperti sperma jika itu
yang kamu pikirkan."
"Seberapa banyak?"
"Lebih banyak dari pada yang dihasilkan laki-laki
saat dia mengalami orgasme. Tetapi anda harus
melihatnya sendiri agar percaya!"
Hari berikutnya, saya menikmati pengalaman
paling erotis dalam hidup saya (setidaknya
sampai saat itu!). Kami tidak berhubungan
badan. Saya hanya menyentuh klitoris dan
dinding atas vaginanya, lalu dia orgasme dan
ejakulasi berkali-kali. Perbedaannya..selain cairan
yang sudah kita kenal - antara orgasme di
dengan orgasme wanita lain yang saya tahhu
adalah saya merasakan sesuatu yang tidak lazim
- tetapi erotis- didalam dan disekitar vaginanya.
Menyebut apa yang saya rasakan sebagai
"kontraksi" merupakan suatu yang tidak pantas.
Pada suatu yang tidak pantas. Pada masa
sebelumnya, ketika saya berhubungan dengan
wanita, kontraksinya bervariasi mulai dari yang
tidak bisa dilihat sampai yang jelas kelihatan.
Tetapi vagina wanita ini mengejang. Tepat
sebelum orgasmenya datang, dinding vaginanya
bagian dalam melebar, menutup kedalam dan
terasa sangat menjepit jari-jari saya. Saya harus
berkonsentrasi agar jari-jari saya tetap didalam,
sebab kalau mengendorkannya, ototnya akan
mendorong jari-jari saya keluar.
Ketika saya menyentuh klitorisnya, saya bahkan
dapat melihatnya kejang-kejang: Antara
Kontraksinya, bukaan pada vaginanya akan
memeperlebar ukurannya. Saya sebenarnya
dapat melihat kedalam dan gerakan dinding
dalam vaginanya pun kelihatan.
Biasanya setelah gerakan-gerakan ini dia
ejakulasi. Dan lagi-lagi saya mendengar desah
nafasnya yang unik dan tanda-tanda suaranya
(seperti yang saya dengar di telepon sehari
sebelumnya) ketika dia mengalami orgasme.
Saya benar-benar terkesan dengan suaranya
yang sangat spesifik. Dulu saya pernah
mendengar banyak gaya yang berbeda dari
suara yang keluar sewaktu orgasme: rintihan,
erangan, napas terengah-engah, sumpah
serapah dan melanggar firman ketiga.. Tetapi
suara kenikmatan wanita ini kelihatannya seperti
batasan bahwa dia sedang ejakulasi. Dia tidak
hanya mengekspresikan bagaimana
perasaannya; dia memperlihatkan pelepasan
sesuatu yang penting yang ada jauh didalam.
Tidak seperti wanita yang bisa tenang jika
situasinya menuntut ketenangan, tidak ada jalan
lain (dan saya mengkonfirmasikan dengannya
kemudian) baginya untuk mengontrol segala
suara yang keluar dari mulutnya (dan saya
bertaruh bahwa tetangganya setuju dengan
saya).
Ketika saya meninggalkan apartemennya saya
seperti lelaki yang sangat beruntung. Pelajaran-
pelajaran seks yang pernah saya baca
menyatakan bahwa fenomena ini ejakulasi
seperti ini terjadi kurang dari 1% dari semua
wanita, dan tidak ada cara untuk mengetahui
siapa yang akan dan siapa yang tidak akan, atau
siapa dapat dan siapa tidak dapat mengalami
ejakulasi semacam ini.
Pada saat itu saya benar-benar beruntung.
Sebagimana yang saya ketahui setahun
kemudian bahwa dia salah satu dari 1% wanita
yang secara otomatis ejakulasi di setiap
orgasme. Saya tidak melakukan sesuatu yang
khusus- hanya memang seperti itulah cara
orgasmenya.
Dua tahun kemudian saya akrab dengan seorang
gadis muda yang menggairahkan karena bentuk
tubuhnya yang sensual, namanya Sally. Kami
berbugil ria ditempat tidur bersamanya dan saya
mulai mencoba menikmati lekuk-lekuk
tubuhnya.. saya merasa ada gerakan didalam
vaginanya yang bisa saya kenali dengan cepat.
Sampai pada tahap ini dia telah mendapat
orgasme "konvensional", terutama dengan
belaian pada klitorisnya dengan menggunakan
jari dan mulut saya. Tetapi sekitar setengah jam
kemudian ketika saya memegangnya lebih dekat,
kepala Sally merapat didada saya yang bidang,
pada posisi yang lebih intim daripada seksual,
saya memasukan jari kedalam vaginanya dan
pelan-pelan memijit pada dinding bagian
atasnya.
Saya merasakan pelebaran yang sangat pelan
dan hampir tidak terasa dari dinding
vaginanya.Sama halnya dengan pasangan
sebelumnya, saya harus yakin untuk menahan
jari didalamnya. Pada saat yang sama Sally
memegang saya lebih dekat sepertinya dia
meminta sesuatu..bukan sekedar rangkulan,
tetapi hampir suatu perlakuan yang meyakinkan.
Saya jadi sadar, bahwa bukan hanya gerakan
dari dalam vaginanya tetapi juga dari cara
tubuhnya yang membuat saya memeluk dia,
tetapi tidak terlalu kencang. Saya melanjutkan
sentuhan pada interior vaginanya dengan jari-jari
saya, dan memperhatikan bagaimana reaksinya
bila saya mengubah gerakan.
Tiba-tiba gerakan mengejang pelan mendorong
jari-jari saya membuat saya tahu apa yang akan
terjadi. Secara spontan vagina Sally menjadi luar
biasa basah.. lebih basah dari apa yang saya
bayangkan sebelumnya, benar-benar kebanjiran,
tetapi belum keluar. Gerakan otot-ototnya terasa
sama persis dengan gerakan vagina pasangan
saya sebelumnya. Beberapa detik kemudian,
begitu dia mencapai ejakulasi klimaks..matanya
tertutup rapat.. bibirnya mengatup seperti
menahan kenikmatan yang luar biasaa..dan..
keluar cairan panas yang basah menyemprot
keluar. Saya melanjutkan menyentuhnya dengan
cara yang sama beberapa menit menit lagi.
Dalam jangka waktu yang singkat itu, dia keluar
lagi tiga kali persis sama dengan yang pertama.
Sambil membiarkan dia mengambil napas, saya
peluk dia. Dia menatap saya tatapan bingung.
Takjub dengan apa yang terjadi.
"Menakjubkan" saya berbisik.Dia hanya menatap
saya.
"Kamu menyadari apa yang baru saja terjadi,
bukan?" saya bertanya padanya. Dia
mengangguk.
"Pernahkan ini terjadi padamu sebelumnya?"
Akhirnya dia bersuara "Tidak, tidak pernah"..
Saya merasakan dia sebenarnya terbuai dengan
apa yang telah dialami tubuhnya.
"Kamu tahu, beberapa wanita lain juga
mengalami hal yang sama seperti ini," saya
meyakinkan "tetapi kamu tidak sadar betapa
beruntungnya kamu."
"Tetapi kenapa aku beruntung?" Sally bertanya.
"jiak wanita lain dapat keluar tetapi tidak sebasah
yang aku alami, tidak berarti mereka tidak bisa
merasakan perbedaan."
"Bandingkan dengan apa yang kamu rasakan ini
dengan yang pernah kamu alami sebelumnya,
tidakkah menggairahkan? Lebih menggariahkan?"
"Ya.. kamu benar. tetapi dulu, tidak sama sekali"
"Lihat betapa beruntungnya kamu," saya
memujinya.
Sementara saya beruntung mendapatkan
pasangan yang dapat melakukan ini saya
kemudian mengetahui bahwa dulu pasangan
saya yang pertama ejakulasi secara alami selama
orgasme, sekarang sayalah yang membuatnya
pada Sally.
Lebih dari setahun kemudian, hubungan saya
dengan Sally berkembang lebih menjadi berupa
persahabatan daripada sebuah affair cinta. Tetapi
keintiman kami yang jarang itu membuahkan
orgasme konvensional dan ejakulasi seiring kami
terus melakukan eksperimen..
Pengalamanku Dengan Lisa
Lisa, 20 tahun, adalah mahasiswi baru pada
suatu perguruan tinggi. Kami kenal karena sering
bertemu didalam perpustakaan, Suatu hari saya
mengantar dia pulang setelah selesai
berolahraga. Suatu ketika di tempat kostnya,
kami langsung berciuman dengan nafsunya.
Kemudian kami berbaring ditempat tidur dan
mulai melepaskan satu demi satu seluruh
busana kami .. sampai tidak tersisa sehelai
benangpun! dan kami mulai berbaringan diatas
tempat tidurnya, saya menyentuh dan
merasakan hampir seluruh bagian tubuhnya,
dan saya ingin tahu bagaimana reaksinya
terhadap sentuhan pada vagina seperti yang
pernah saya lakukan terhadap Donna dan Sally.
Pada tahap ini saya berharap untuk membuat
Lisa berhasil mendapatkan orgasme ejakulasi,
karena saya belum begitu mengenalnya dan
selama pembicaraan menunjukkan bahwa dia
belum mengetahui konsep permainan saya.
Tetapi saya ingin tahu apa yang terjadi bila saya
sentuh dia seperti yang lainnya. Akankan dia
merasa senang walaupun tidak mengalami
orgasme? Saya sangat menikmati apa yang
sedang kami lakukan bersama, tetapi saya pikir
dia bukanlah wanita yang secara psikologis
mampu mendapatkan ejakulasi.
Sambil saya memegang lebih dekat dan
membelai bagian vagina dalamnya dengan
lembut, reaksinya sangat mengagetkan saya
karena mirip dengan reaksi wanita-wanita
terdahulu. Lisa menikmati apa yang saya
lakukan, dan reaksinya jelas memperlihatkan
kalau dia merasakan kenikmatan. Dia memeluk
lebih erat dan dikedalaman vaginanya kelihatan
menjadi lebih lembut dan lebih basah. Dan
kemudian dia memeluk lebih dekat lagi seiring
otot-otot didalam vaginanya mengembang..
saya memutuskan untuk terus melihat apa yang
akan terjadi.
Walaupun saya tidak mengharapkan
mendapatkan ejakulasi, saya masih merasa perlu
untuk meyakinkan dia bahwa itu tidak apa-apa.
Sementara rangasangan seksualnya sangat jelas
kelihatan dan dramatis intensitasnya, saya
merasa bahwa dia kurang mengenal rasa
kenikmatan yang baru ini. Tetapi saya terus
menyentuhnya dan meyakinkan dia, desakan
Gairah pada diri Lisa semakin besar dan besar.
Dari sekedar merintih, dia mulai berteriak.
Kemudian yang mengagetkan, gadis manis yang
bicaranya lemah lembut ini, mulai berteriak
sangat kuat.
Saya memegangnya lebih dekat dan berkata
"Lepaskan semuanya."
Saya tahu dia tidak tahu persis apa yang akan
dilepaskan, tetapi jelas kelihatan bahwa dia tahu
sesuatu yang sama sekali baru akan terjadi
padanya. Dia berteriak dengan kombinasi yang
sangat aneh.
"Oh tidak! Ya! Oh, tidak! Ya!"
"Ya atau tidak?" desak saya. "Ya atau tidak?"
Vaginanya benar-benar mulai terendam. Jari
saya dipenuhi oleh suatu cairan yang tidak
kental, sewaktu dia mulai berteriak, "YA! YA! YA"
Dalam beberapa detik seluruh pinggulnya..
mengejang keluar dan kedalam.. sewaktu cairan
panas melayang keluar. Ini berlanjut dalam
beberapa menit dan keluar lagi berkali-kali..
sampai pada akhirnya.. dia memohon untuk
menghentikan kenakalan jari-jari tangan saya..
"Sudah mas.. sudah.. saya bisa pingsan kalau
masih diteruskan.. saya sudah lemass sekali"
pintanya.
Kemudian saya mengeluarkan jari saya dan
memeluknya, Lisa memberi ciuman termanis
yang pernah saya rasakan.
"Kamu tahu, aku belum pernah merasakan
seperti tadi," katanya.
"Jadi kamu belum pernah mengalami keluar
cairan ketika kamu orgasme?"
Dia kelihatan bingung, dia menatap saya
beberapa saat dan berkata, "Apa maksudmu?"
"Tidakah kamu merasakan kenikmatan yang luar
biasa saat cairan itu keluar?"
"Yah," katanya. "Tentu saja."
"Jadi apa yang tidak kamu mengerti?"
"Tidakkah semua orgasme seperti itu?" Lisa
bertanya. "Apakah rasanya selalu seperti itu?,
Aku belum tahu." katanya. "Itu adalah orgasme
yang pertama yang saya alami."
Saya diam sejenak, "Apakah kamu belum
pernah mengalami orgasme sebelumnya.. dan
kamu pikir semua orgasme seperti itu?"
"Bukankan begitu?" Lisa bertanya.
"Tidak," jawab saya. "Bahkan tidak mendekati
itu"
dan akhirnya kembali memberikan
senyumannya yang sangat manis itu kepada
saya, dan saya pun menikmatinya, malam itu
kami lewati dengan penuh perasaan dan cinta
kasih yang meluap-luap.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/2520
U-ON

inc Powered by Xtgem.com